Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

TRANSFORMASI KURIKULUM (3)

 TRANSFORMASI KURIKULUM (3)
Oleh : Muslimin.M
Ada seorang siswa bertanya kepada gurunya," guru, kenapa ya kita harus merdeka belajar"?, Lalu, sang guru dengan penuh semangat menjawab, " karena dengan belajar, kita bisa merdeka dari ketidak tahuan dan membuka pintu menuju masa depan yang cerah", mendengar itu, siswa tersebut pun tersenyum dan berkata, " saya lebih suka merdeka daripada terjebak dalam ketidak tahuan". Dari cerita ini memberi pengantar kepada kita tentang pentingnya kemerdekaan dalam belajar bagi siswa, sebab dengan begitu, kita meyakini bahwa potensi yang dimilikinya dapat tereksplorasi dengan baik. Terkait hal itu, maka tulisan kali ini akan mengurai  sedikit tentang merdeka belajar sebagai bagian penting dari transformasi kurikulum merdeka, tentunya dengan bahasa yang sederhana, dengan pendekatan beberapa konsep atau teori yang terkait.
Lahirnya konsep Merdeka Belajar tentu dilatar belakangi oleh berbagai  faktor, salah satunya adalah pengakuan akan kebutuhan untuk menyempurnakan sistem pendidikan yang lebih responsif terhadap perkembangan zaman dan kebutuhan individual siswa, dorongan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan daya saing global.  Selain itu, perubahan dalam paradigma pendidikan yang lebih menekankan pada kemandirian siswa dan fleksibilitas dalam pembelajaran juga turut mempengaruhi lahirnya konsep Merdeka Belajar.
Apa itu Merdeka belajar ?, Konsep Merdeka belajar adalah sebuah program yang digagas oleh menteri Pendidikan Nadiem Makarim sebagai upaya untuk bebas berpikir dan berekspresi, merdeka dalam belajar bagi siswa, dimana guru dan siswa diberi ruang untuk mengembangkan dan mengeksplorasi potensi, bakat dan kemampuan diri sendiri tanpa terkekang oleh aturan dan ketentuan yang berlaku dalam pembelajaran. Merdeka belajar bisa dikatakan salah satu solusi pendidikan yang  memberi kebebasan kepada sekolah/siswa dalam menentukan jalannya belajar sesuai dengan minat, bakat dan kebutuhan mereka. Dengan pendekatan ini pola pendidikan menjadi lebih relevan dan inklusif, memungkinkan siswa untuk mengembangkan potensi mereka secara optimal, pun juga dapat mendorong inovasi dalam metode pengajaran dan pembelajaran.
Merdeka belajar sebagai bagian penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan, maka tentu memiliki nilai strategis terhadap tujuan itu, misal pemberdayaan sekolah; kebijakan ini memberikan otonomi kepada sekolah dalam mengelola kurikulum dan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan dan kondisi lokal sehingga dapat menjadi meningkatkan efektivitas pendidikan di tingkat sekolah. Peningkatan kemandirian siswa juga bagian penting dari kebijakan merdeka belajar ini, siswa termotivasi untuk lebih mandiri dalam mengelola proses pembelajaran sehingga mereka dapat lebih  mengembangkan kemampuan untuk belajar sepanjang hayat.
Kesiapan Guru
Dalam program merdeka belajar, guru dituntut untuk lebih aktif sebagai pelopor kesuksesan penerapan program tersebut. Salah satu dari peran guru dalam program ini adalah guru harus memiliki kompetensi yaitu kemampuan dalam menyelesaikan permasalahan dengan holistik dan logis( computational  logic) yang berkaitan dengan kompetensi profesional guru,  perubahan mindset guru dalam pembimbingan membantu siswa mengembangkan keterampilan belajar mandiri seperti pemecahan masalah, pemikiran kritis, dan kemampuan mengatur diri.
Kesiapan guru dalam implementasi merdeka belajar begitu penting, bukan hanya dituntut memiliki pengetahuan yang memadai, memiliki keterampilan, tetapi yang tak kalah pentingnya memilki kemampuan mengintegrasikan teknologi dalam proses pembelajaran, termasuk kesiapan mental dan motivasi,  sebab tantangannya luar biasa berat, apalagi guru-guru yang cukup berumur yang belum begitu familiar dengan teknologi. Dukungan dari sekolah dan pemerintah bagian tak terpisahkan dari proses ini untuk memastikan bahwa guru memiliki sumber daya yang cukup untuk mendukung pelaksanaan merdeka belajar dengan baik.
Seperti apa kesiapan mereka ?.  Kesiapan guru merupakan faktor krusial dalam keberhasilan implementasi merdeka belajar, beberapa hal yang menjadi tolok ukur sebagai parameter kesiapan guru :
Pertama; pemahaman konsep, guru mesti memiliki pemahaman  yang kuat tentang konsep merdeka belajar, termasuk tujuan, prinsip dan strategi implementasinya. 
Kedua; keterampilan fasilitasi dan teknologi, guru harus memiliki keterampilan dalam memfasilitasi pembelajaran, keterampilan  teknologi untuk mendukung operasional berbagai platform teknologi pembelajaran.
Kolaborasi antar guru sebagai rekan sejawat dan saling mendukung menjadi sumber inspirasi, pertukaran ide dan dukungan dalam mengimplementasikan merdeka belajar, artinya bahwa keberhasilan penerapan konsep merdeka belajar kunci utamanya ada pada guru, guru menjadi aktor utama dalam proses ini, guru sebagai agen perubahan yang efektif dalam mendorong merdeka belajar di ruang kelas peserta didik.
Guru tidak hanya menjadi model pembelajaran akademik, tetapi juga model dalam hal kemandirian, kreativitas, dan kemampuan beradaptasi. Mereka dapat memperlihatkan kepada siswa tantang bagaimana menjadi pembelajar seumur hidup yang aktif dan tanggap terhadap perubahan. Dengan peran ini tentu guru dapat menciptakan lingkungan pembelajaran yang mendukung merdeka belajar dan membantu siswa mencapai potensi mereka secara optimal.
Guru memegang peran kunci dalam kesuksesan implementasi program merdeka belajar, kesiapan guru sangat penting dalam menerapkan konsep ini, termasuk pemahaman mendalam tentang materi pelajaran,keterampilan mengajar yang efektif dan kemampuan untuk mengelola pembelajaran yang berpusat pada siswa. Sungguh ini memang tidak ringan bagi guru, butuh semangat yang tinggi, kesabaran yang kuat, dan tentunya dukungan semua pihak menjadi  penyemangat dalam melaksanakan tugasnya sehingga menjadi mudah dan ringan.
Mutu pendidikan dapat diketahui pada keluarannya, masyarakat tidak akan melihat proses bagaimana belajar. Kebanyakan masyarakat kita hanya melihat hasil akhir dari sekian lama siswa menempuh pendidikan, padahal sejatinya hasil belajar yang bermutu hanya mungkin dapat dicapai melalui proses belajar yang bermutu pula. Pada akhirnya kita berkeyakinan bahwa dengan merdeka belajar ini, paradigma pendidikan dapat bergeser ke arah yang lebih baik, bukan hanya pergeseran mindset pendidik dan sekolah, tetapi juga semua kalangan yang merasa bertanggung jawab dengan pendidikan ini, ujung dari semua itu adalah meningkatnya  mutu pendidikan sesuai tujuan utama dan cita-cita kita bersama.

Post a Comment for " TRANSFORMASI KURIKULUM (3)"