Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

TRANSFORMASI KURIKULUM (2)

 TRANSFORMASI KURIKULUM (2)
Oleh : Muslimin.M
Di sebuah sekolah, ada kepala sekolah yang baru saja di lantik mengumumkan perubahan besar dalam kurikulum. Semua guru dan siswa merasa bingung dan sedikit cemas. Seorang guru memberanikan diri bertanya  kepada kepala sekolah, " mengapa perlu ada perubahan besar-besaran seperti ini,?" kepala sekolah menjawab dengan ceria, " karena hidup itu seperti sebuah cerita yang terus berkembang, dan kami ingin memastikan bahwa siswa-siswa kami siap menghadapi setiap babaknya dengan baik,", meskipun awalnya agak bingung, akhirnya semua orang menerima perubahan itu dengan semangat mereka menemukan bahwa melalui perubahan, mereka bisa belajar hal-hal baru dan menjadi lebih tangguh dalam menghadapi tantangan masa depan. Cerita ini menggambarkan sebuah situasi yang sedang terjadi perubahan di sekolah, jika ini ditarik pada kondisi perubahan kurikulum yang dihadapi saat ini, bisa kita berasumsi bahwa ada banyak elemen yang tidak siap dengan perubahan ini sehingga merasa berat menerimanya, tetapi kita meyakini bahwa dengan semangat ingin berubah, maka pelan tapi pasti semua akan menerimanya.
Sejak penerapan UU No.20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional, perubahan kurikulum di tanah air mengalami perlambatan. Setelah kurikulum KBK pada tahun 2004, Kurikulum KTSP pada tahun 2006, lalu kurikulum K-13 pada tahun 2013, Kurikulum Merdeka akhirnya menjadi kurikulum Nasional tahun 2024 ini. Perubahan terjadi setelah K-13 diberlakukan selama 11 tahun, dengan empat Mentri yang berbeda. Dari perubahan kurikulum yang sering terjadi ini, tentu memantik beragam pandangan pro-kontra, kelompok yang pro akan memberi pandangan bahwa seharusnya memang kurikulum itu harus dinamis, tidak kaku dan berubah sesuai kebutuhan dan kondisi zaman, tetapi bagi yang kontra akan memberi argumentasi pembenaran bahwa kurikulum sebaiknya jangan mengikuti maunya mentri, " ganti Mentri ganti kurikulum".
Transformasi Kurikulum tentu berkaitan dengan keinginan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dengan memperhatikan kebutuhan dan karakteristik lokal. Pendidikan yang lebih terkait dengan realitas sosial, ekonomi dan budaya setempat dianggap mampu menciptakan siswa yang lebih siap menghadapi tantangan masa depan. Oleh karena itu, pemerintah berupaya memberikan lebih banyak kebebasan kepada sekolah dalam merancang kurikulum mereka sendiri sesuai visi dan misi pendidikan nasional.
Kualitas kurikulum dan kualitas pendidikan sangat terkait erat. Kurikulum yang baik harus dirancang untuk memenuhi kebutuhan dan perkembangan dunia pendidikan, memberikan landasan yang kuat  dalam pengetahuan dan keterampilan yang relevan dengan kondisi zaman. Kurikulum yang berkualitas dapat meningkatkan  kualitas pendidikan dengan menyediakan pedoman yang jelas bagi tenaga pendidik, memotivasi siswa dan mempersiapkan mereka untuk masa depannya.
Transformasi kurikulum mengacu pada perubahan signifikan dalam struktur, konten, dan pendekatan pembelajaran suatu kurikulum. Hal ini bisa dikatakan penyesuaian kurikulum untuk mencerminkan perkembangan dalam pengetahuan dan teknologi, serta untuk memenuhi kebutuhan dan tujuan pendidikan yang berubah. Perubahan semacam itu sering kali ditujukan untuk meningkatkan relevansi, efektivitas, dan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran.Transformasi kurikulum bisa dikatakan sebagai salah satu solusi untuk mengatasi berbagai tantangan dalam pendidikan seperti kurangnya relevansi kurikulum dengan kebutuhan industri, kurangnya keterlibatan siswa dan terjadinya kesenjangan keterampilan. Hal ini tentu tidak bisa diabaikan sebab salah satu kunci keberhasilan pendidikan adalah semakin banyaknya output pendidikan terserap di dunia kerja atau mampu menciptakan lapangan kerja baru sesuai bekal ilmu pengetahuan dan keterampilan yang dimilikinya.
Kurikulum Merdeka
Dalam konteks kurikulum, penting bagi kita untuk dapat membedakan antara kerangka kurikulum nasional dan kurikulum tingkat satuan pendidikan. Kurikulum Nasional adalah pedoman yang ditetapkan pemerintah untuk digunakan oleh guru dalam menyusun kurikulum di tingkat sekolah. Sebaliknya, kurikulum tingkat satuan pendidikan seharusnya di evaluasi dan di perbaiki secara periodik untuk menyesuaikan perubahan karakteristik dan perkembangan isu-isu kontemporer. Kurikulum Nasional harus memberikan ruang fleksibilitas agar dapat di kembangkan oleh masing-masing sekolah.
Apa itu Kurikulum Merdeka?, Secara sederhana kurikulum merdeka adalah sebuah konsep yang memberikan lebih banyak kebebasan kepada sekolah dan guru dalam merancang kurikulum sesuai kebutuhan lokal dan potensi siswa. 
Kurikulum merdeka membawa visi baru untuk pendidikan Indonesia, dengan pendekatan yang lebih fleksibel dan berpusat pada kebutuhan peserta didik. Guru diberi ruang yang cukup untuk memilih metode dan materi pembelajaran, sementara siswa juga diberi ruang untuk mengeksplorasi minat dan bakatnya sendiri serta mendukung perkembangan kompetensi yang lebih luas. Pendekatan ini mencerminkan kesadaran akan pentingnya pembelajaran yang tidak hanya terbatas pada pencapaian akademik, tetapi juga pada pengembangan karakter dan keterampilan berpikir kritis. 
Kurikulum merdeka menawarkan pembelajaran intrakurikuler yang beragam, memberi waktu lebih banyak kepada siswa untuk memahami konsep dan mengembangkan keterampilan. Kurikulum ini juga memperkenalkan proyek yang mendukung penguatan profil pelajar Pancasila yang tidak terikat pada target pembelajaran tertentu atau konten mata pelajaran.Masa depan pendidikan kita sangat bergantung pada dukungan dan konsistensi dalam menerapkan kurikulum merdeka. Perubahan paradigma ini memerlukan kerja sama antara berbagai elemen pendidikan mulai guru, sekolah hingga masyarakat, termasuk dukungan regulasi yang kuat dan evaluasi yang efektif melalui assesmen akan menjadi pondasi untuk mencapai tujuan ini.
Dengan dukungan publik yang kuat, Kurikulum Merdeka memiliki potensi untuk menjadi tonggak perubahan yang dapat mengarahkan pendidikan kita menuju masa depan yang lebih cerah, dimana siswa tidak hanya siap secara akademik, tetapi juga secara moral dan sosial untuk menghadapi tantangan dunia yang terus berkembang. Selain tantangan dalam pengembangan sumber daya manusia, pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan juga mempengaruhi arah pendidikan di negeri ini. Hal ini menuntut sistem pendidikan untuk beradaptasi dan memberikan pengetahuan serta keterampilan yang lebih relevan dengan tuntutan zaman.
Kualitas kurikulum dapat mempengaruhi kualitas pendidikan secara signifikan, hal ini tentu sangat tergantung sejauh mana perubahan itu memperbaiki kurikulum sebelumnya, apakah lebih relevan dengan kebutuhan siswa dan pasar kerja, dan apakah didukung oleh pelatihan yang memadai bagi guru dan tenaga kependidikan. Karenanya menjadi penting bagi kita bahwa transformasi kurikulum dengan tujuan meningkatkan kualitas pendidikan adalah keniscayaan sepanjang perubahan itu benar benar mengarah ke arah yang lebih baik, bukan karena kepentingan tertentu yang justru dapat merusak sistem pendidikan yang ada.

Post a Comment for " TRANSFORMASI KURIKULUM (2)"